MENDORONG WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KE KABUPATEN GARUT, JAWA BARAT
DOI:
https://doi.org/10.56244/manners.v6i2.722Abstract
ABSTRAKSektor pariwisata di Indonesia menjadi salah satu sektor industri yang berpotensi besaruntuk terus dikembangkan. Mengingat kekayaan alam yang terhampar luas sertakeragaman dan keunikan kebudayaan Indonesia merupakan komponen penting dalampariwisata Tidak mengherankan jika industri pariwisata Indonesia menjadi salah satupenghasil devisa negara terbesar. Di samping itu, sektor pariwisata juga mampu berperanuntuk menghidupkan sektor perekonomian lainnya, serta menyediakan lapangan pekerjaanbagi masyarakat. Bank Indonesia (BI) menyebut pariwisata merupakan sektor yang palingefektif meningkatkan devisa Indonesia. Salah satu alasannya adalah sumber daya yangdiperlukan untuk pengembangan pariwisata terletak di dalam negeri. Penelitian inimenggunakanometode penelitianydeskriptif kuantitatif dengan menggunakanpendekataneeksploratif metode penemuan dengan mengumpulkan data, mensintesis,mengelola dan menganalisis data yang diperoleh. Berdasarkan rumusan masalah, makatujuanipenelitianoyang diharapkan dalam penelitian ini adalah “Untuk mengetahui faktorfaktoroapa saja yang menjadi pendoronggpotensi objek wisata di Kabupaten Garut.”Mengenai analisis faktor yang mendorong wisatawan untuk berwisata di Kabupaten Garut,maka peneliti menarik simpulan bahwa: 1. faktor-faktor yang mendorong wisatawan untukberwisata di Kabupaten Garut dengan proses reduksi yaitu terdapat 4 faktor terbentuk: a.faktor personal (kepentingan pekerjaan, biaya yang diperlukan relatif murah, atribut yangmenarik, tersedianya transportasi umum menuju objek, fasilitas lengkap, mudahnya aksesjalan, kebersihan tempat, keamanan objek wisata, keamanan dan budaya warga setempat)b. faktor kebudayaan (apresiasi kesenian, kuliner yang disediakan beragam dan menarik,mengisi waktu luang, lokasi yang mudah dijangkau, mentafakuri alam) c. faktor psikologis(menenangkan diri/pikiran, kesejukan udara, keindahan pemandangan alam, spot foto yangmenarik) d. faktor sosial (ajakan teman/keluarga) 2. Dari 4 faktor yang terbentuk hanyaada 3 faktor yang memiliki nilai korelasi tertinggi yaitu faktor personal, kebudayaan dansosial.Kata Kunci: Sektor Pariwisata, Objek WisataDownloads
References
Prasetyo, A. (2016). Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Keputusan
Wisatawan Dalam Berkunjung Ke
Obyek Wisata Waduk Gajah
Mungkur Wonogiri. Skripsi.
Rai, I. G. (2014). Pengantar Industri
Pariwisata. Yogyakarta:
Deepublish.
Rinandiyana, L. R., Kurniawati, A., &
Kurniawan, D. (2017). Analisis
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Keputusan Pembelian Oleh
Generasi Milenial Pada Industri
Kuliner Di Kota Tasikmalaya.
Jurnal Ekonomi Manajemen, 3 (1),
-27.
Kemenpar. (2019). Data Kunjungan
Wisatawan Mancanegara Bulanan
Tahun 2019.
https://www.kemenpar.go.id/post/da
ta-kunjungan-wisatawanmancanegara-bulanan-tahun-2019
Kompas.com. (2019). BI: Industri
Pariwisata Jadi Sektor Paling
Hasilkan Devisa.
https://travel.kompas.com/read/2019
/03/23/084500627/bi--industripariwisata-jadi-sektor-palinghasilkan-devisa.
Firmansyah, M. A. (2018). Perilaku
Konsumen (Sikap dan Pemasaran).
Yogyakarta: Deepublish
Parhusip, N. E., & Arida, I. N. (2018).
Wisatawan Milenial Di Bali
(Karakteristik, Motivasi, Dan
Makna Berwisata). Jurnal Destinasi
Pariwisata, 6 (2), 299-303.
Prasetyo, A. (2016). Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Keputusan Wisatawan
Dalam Berkunjung Ke Obyek Wisata
Waduk Gajah Mungkur Wonogiri.
Skripsi.
Sekaran, U., & Bougie, R. (2017). Metode
Penelitian Untuk Bisnis Pendekatan
Pengembangan-Keahlian . Jakarta:
Salemba Empat.
Unarajan, D. D. (2019). Metode Penelitian
Kuantitatif. Jakarta: Grafindo.
Wadaya, S., & Darmanto. (2016).
Manajemen Pemasaran untuk
Mahasiswa, Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah. Yogyakarta:
Deepublish.