JURNAL ALTERNATIF PEMILIHAN MESIN AUTOCLAVE DALAM MENENTUKAN KAPASITAS PRODUKSI OPTIMUM STUDI KASUS PT DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

Authors

  • Barliansah Beni universitas Nurtanio Bandung

Abstract

Mesin autoclave adalah mesin produksi yang digunakan dalam proses produksi part dengan material komposit. PT Dirgantara Indonesia (Persero) merupakan salah satu perusahaan yang memiliki mesin autoclave sebagai fasilitas produksinya. Sebagai industri pesawat udara yang banyak mengerjakan manufaktur part berbahan komposit PT Dirgantara Indonesia (Persero) memerlukan perencanaan yang baik dalam pemilihan dan penggunaan mesin autoclave ini agar dapat memenuhi target produksi perusahaan dan agar pengunaan mesin autoclave menjadi optimal baik dari segi utilisasi maupun biaya. Penelitian ini berfokus pada perhitungan beban kerja yang masuk ke mesin autoclave, analisa kapasitas produksi tersedia, perhitungan utilisasi, penentuan kapasitas produksi secara garis besar (rough- cut capacity planning) dan penentuan kapasitas produksi optimum dan pemilihan mesin dengan utilisasi optimum dan biaya terendah. Dari hasil perhitungan dan analisis yang dilakukan di dapat hasil bahwa beban kerja (load) masuk ke mesin autoclave adalah sebesar 5858 pcs part yang apabila dikonversi ke dala bentuk batch yang harus dikerjakan adalah sebanyak 837 batch. Dengan kapasitas yang tersedia saat ini yaitu dengan 3 mesin yang beroperasi, utilisasi terhadap beban kerja tersebut adalah sebesar 40,67% atau dapat disimpulkan bahwa utilisasi mesin terhadap beban kerjanya adalah under utilize (kurang terutilisasi) atau under load (kekurangan beban kerja). Selanjutnya dilakukan analisa dengan beberapa opsi dengan pertimbangan pengurangan mesin, penambahan jam lembur, biaya operasi dan biaya pemeliharaan (maintenance) di dapat kesimpulan bahwa kapasitas yang optimum adalah dengan mengurangi 2 mesin yang beroperasi dan menambah jam kerja lembur untuk menutupi kekurangan poduksi sehingga mesin yang beroperasi hanya 1 mesin dan lembur sebanyak 246 jam dan utilisasi yang dicapai adalah 99,88% yang dinilai cukup optimal. Berdasarkan nilai utilisasi optimal dan biaya terendah maka dipilih mesin yang diusulkan untuk dioperasikan adalah mesin Autoclave II dengan pertimbangan biaya yang paling rendah yaitu Rp.1.179.614,76 per hari untuk biaya operasi nya dan total biaya operasi per tahunnya adalah sebesar Rp.331.471.747,56. Untuk biaya pemeliharaannya adalah Rp. 28.195,83 per hari dan total biaya pemeliharan per tahunnya adalah sebesar Rp.7.923.027,67 tetapi kapasitas ruang mesinnya cukup besar.   Kata Kunci : Perencanaan Kapasitas, Part Bonding Composite, Mesin Autoclave, Batch Manufacturing, Utilisasi, Rough-Cut Capacity Planning
Indept Vol 11-1

Downloads

Published

2022-04-25