ANALISIS PENERAPAN SAFETY MANAGEMENT SYSTEM DI UAMTC
Abstract
Safety Management system (SMS) tidak hanya di terapkan di Operator dan bandar udara, tetapi diterapkan juga di Lembaga pelatihan satah satunya UAMTC yang sudah di approval DGCA untuk basic lisince yang mewajibkan adanya SMS.Pemenuhan standar ini merupakan hal yang penting bagi penyedia jasa penerbangan karena dengan terpenuhinya standar maka suatu Bandar udara memiliki lisensi untuk melakukan kegiatan penerbangan. Framework dari Safety Management System berdasarkan ICAO meliputi empat komponen dan dua belas elemen yang merupakan kebutuhan minimum dalam menerapkan SMS. Gap analysis merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan, khususnya dalam upaya penyediaan pelayanan publik. Hasil analisis tersebut dapat menjadi input yang berguna bagi perencanaan dan penentuan prioritas anggaran di masa yang akan dating.Gap Analisis Sub Elemen 1.1 - Komitmen dan tanggung jawab manajemen,kebijakan yang telah ada tetapi tidak mencakup semua sehingga lingkupnya hanya Sebagian (parsial) sehingga untuk menyelesaikannya harus di buat kebijakan yang bisa mencakup semua elemen nya, sedangkan untuk kebijakan yang belum ada harus dibuat sehingga bisa sesuai dengan regulasi.Gap Analisis Sub Akuntabilitas keselamatan perlu adanya identifikasikan dan mendokumentasikan akuntabilitas keselamatan manajemen nya serta personil operasional terkait SMS di UAMTC.Gap Analisis Sub Penunjukan personel utama keselamatn, Penunjukan personel utama keselamatan semua jawabannya Yes (ada) sehingga tidak ada kendala dalam pelaksanaannya, Koordinasi perencanaan tanggap darurat, perlu adanya perencanaan tanggap darurat termasuk prosedur nya sehingga perlu dibuat perencanaan dan prosedur tentang tanggap darurat.Dokumentasi SMS,dokumen sms sudah ada tetapi belum di setujui oleh yang berwenang.Gap analisis safety managemen system di UAMTC untuk komponen kebijakan dan tujuan keselamatan dengan 5 elemen masih terdapat gap, sehingga UAMTC perlu melakukan beberapa perbaikan prosedur dan pengendalian resiko serta melengkapi dokumen sms yang ada, Safety Management system (SMS) yang ada di UAMTC masih belum sesuai karena masih ada gap sehingga UAMTC perlu adanya perbaikan – perbaikan dalam pelaksanaannya dan dokumen pendukungnya sehingga SMS di UAMTC bisa berjalan dengan baik.References
ICAO (July 2016): Annex 19 to the Convention on International Civil Aviation, Second Edition, Safety Management, 999 Robert-Bourassa Boulevard, Montréal, Quebec, Canada.
ICAO (2009): Doc 9859 AN/474 Safety Management Manual (SMM), Second Edition, Safety Management, 999 University Street, Montréal, Quebec, Canada.
CASR Part 19 (2017): Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 19 (Civil Aviation Safety Regulations Part 19) tentang Sistem Manajemen Keselamatan (Safety Management System)
Subdirektorat Statistik Transportasi (November 2018): Statistik Transportasi Udara 2017, BPS RI
Directorate General of Civil Aviation (2017). Staff Instruction: SI 19 – 05, Safety Management Systems (SMS) Guidance for Inspector & Organizations, Kementerian Perhubungan, Jakarta, Indonesia.
R. Raharjo, and S. P (2017). Analisis Kesesuaian Penerapan Safety Management System Pada PT Angkasa Pura I Kantor Cabang Bandar Udara Adi Sumarmo Dengan Standar Pkps 139 (Doc 9859 ICAO). Industrial Engineering Online Journal, vol. 6, no. 1, Jan. 2017.
Yarlina L, Lindasari E (2013). Implementation Flight Safety Monitoring in SM.Badaruddin II Palembang Airport. Warta Ardhia, Jurnal Perhubungan Udara, Pusat Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Udara.