PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT INKUBATOR BERBASIS MIKROKONTROLER

Authors

  • Arya Dian Dwipanegara UNIVERSITAS NURTANIO BANDUNG
  • Festy Lalita N UNIVERSITAS NURTANIO BANDUNG
  • Muhamad Zaenudin UNIVERSITAS NURTANIO BANDUNG

Abstract

Pertambahan penduduk yang menyebabkan daya konsumsi masyarakat Indonesia semakin meningkat, tidak terkecuali konsumsi unggas dan telur yang kaya akan protein juga semakin meningkat, untuk itulah para peternak berusaha meningkatkan produksi unggas untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daging unggas. Inkubator adalah  sebuah  mesin  yang dibuat  untuk menggantikan  tugas pengeraman  oleh  induk  hewan   yang  mana alat  ini mempunyai  satu  sistem pemantauan, kelembapan dan keadaan lain yang diperlukan bagi menetaskan telur unggas tersebut. Biasanya bagi telur unggas seperti spesies burung (ayam, itik, puyuh dan sebagainya).Temperatur dan kelembapan merupakan dua faktor utama (selain sirkulasi udara dan pemutaran telur) yang menentukan keberhasilan penetasan telur. Berdasarkan referensi, temperatur optimal dalam mesin tetas yaitu 37-39 ̊C dan kelembapan optimal yaitu 50% -55% RH. Namun kebanyakan mesin penetas telur konvensional yang ada dipasaran hanya memperhitungkan satu faktor saja yaitu temperatur.Sensor kelembapan dan temperatur DHT 11 memiliki banyak kelebihan yang membuatnya menjadi pilihan yang tepat untuk aplikasi ini. Pemilihan mikrokontroler yang menjadi otak kontroler ini jatuh kepada Arduino Uno R3  ATMega328 yang memiliki performa dan fleksibilitas yang tinggi. Untuk pemanas inkubator digunakan 2 buah lampu dengan daya 15 watt. Ruangan inkubator juga dilengkapi dengan sebuah Fan, lampu dan nampan sebuah air untuk meningkatkan kelembapan udara.Disain layout kontroler yang kompak dan ruang inkubator yang modern dilengkapi mekanisme pembalik telur secara otomatis memberi kemudahan dalam pengoperasian mesin penetas telur ini. Mesin tetas yang memiliki kapasitas maksimal 50 butir untuk telur ayam, telah diujicobakan untuk menetaskan telur ayam sebanyak 6 butir selama 21 hari masa inkubasi, dan yang berhasil menetas sebanyak 4 butir telur. Jadi dari hasil uji coba, alat dapat bekerja dengan baik dalam mempertahankan suhu dan kelembapan didalam inkubator.

Author Biographies

Arya Dian Dwipanegara, UNIVERSITAS NURTANIO BANDUNG

Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik

Festy Lalita N, UNIVERSITAS NURTANIO BANDUNG

Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik

Muhamad Zaenudin, UNIVERSITAS NURTANIO BANDUNG

Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik

References

Farry b. Faimin, Membuat dan Mengelola Mesin Tetas, Penebar Swadaya, 2011.

Agus Rakhmadi Mido, Eni Itje Sela, Rancang Bangun Mesin Otomatis Penetas Telur Berbasis Node MCU dan Android, Jurnal Tekno SAINS Seri Teknik Komputer Vol.01 NO.01 Maret 2018 ISSN 1111 – 2222.

Suhata, VB Sebagai Pusat Kendali Peralatan Elektronik Jakarta, Media Komputindo, 143, 2005.

Totok Budioko, Belajar Dengan Mudah dan Cepat Pemrogramman Bahasa C dengan SDCC (Small Device C Complier) Pada Mikrokontroler ATX051/AT89C51/52, Gava Media, 2005.

Mochammad Fajar Wicaksono, S.Kom., M. Kom Hidayat, S.Kom., ST, Mudah Belajar Mikrokontroller ARDUINO

Sensor DHT, http://siaka.unhas.ac.id/rapi/buku-ajar-3.pdf, [diakses pada tanggal 18 September 2019]

Relay, http://teknikelektronika.com/pengertian-realy-fungsi-relay/, [diakses pada tanggal 18 September 2019]

Liquid Crystal Display, http://www.leselektronika.com/2012/06/liguid-crystal-display-lcd-16-x-2.html, [diakses pada tanggal 18 September 2019]

Sriwidodo, http://eprints.undip.ac.id/67095/6/BAB_II.pdf, [diakses pada tanggal 02 Maret 2020]

Bahasa Pemrograman C/C++, https://id.wikipedia.org/wiki/C_bahasa_pemrograman, [diakses pada tanggal 18 September 2019]

Keypad, www.academia.edu/212919/topik_06_key_pad, [diakses pada tanggal 18 September 2019]

Downloads

Published

2021-02-09